Beri Makan Menggunakan Tangan Secara Langsung
Pada awalnya, trik untuk menjinakkan burung hantu celepuk adalah memberinya makan dengan tangan kita sendiri alias menyuapi secara langsung. Trik ini dilakukan agar si burung hantu menjadi lebih mengenal majikannya dan bersikap friendly. Namun, kebiasaan menyuapi seperti sebaiknya tidak dilakukan terus menerus. Jika Anda merasa burung hantunya sudah jinak, letakkan makanannya di tempat agar burung hantu jadi lebih cerdas.
Temukan makanan burung hantu celepuk, lalu tunjukkan makanan tersebut di depan burung hantu seperti sedang mengiming-iminginya. Ulangi cara ini terus menerus dan lakukan pada saat burung hantu sedang dalam kondisi lapar.
Sama layaknya hewan peliharaan lain, burung hantu celepuk juga sangat peka terhadap sentuhan manusia. Ketika disentuh secara lembut, burung hantu ini pasti akan tetap diam. Yang paling penting, hindari membuat sentuhan atau gerakan yang bisa mengagetkannya. Sentuh saja pelan-pelan setiap ada kesempatan, maka burung hantu akan menjadi lebih friendly kepadamu.
Makanan Burung Hantu di Pemeliharaan
Ketika anda memelihara burung hantu celepuk, maka anda juga harus memperhatikan kondisi dan nutrisi pada makanan yang diberikan padanya. Sama halnya dengan manusia, burung hantu celepuk juga membutuhkan nutrisi yang cukup agar tubuhnya tetap sehat dan bugar. Hal penting yang harus selalu diperhatikan adalah kesegaran makanan.
Jenis makanan apa pun yang anda berikan, pastikan makanan tersebut dalam kondisi segar dan bersih. Tidak kalah pentingnya adalah ukuran makanan yang diberikan kepada burung peliharaan anda. Anda bisa menyesuaikan ukuran makanan dengan ukuran mulut burung hantu yang anda pelihara. Hal ini bertujuan untuk memudahkannya saat makan dan mencerna makanan tersebut.
Untuk burung hantu yang masih kecil, anda bisa memberikan serangga kecil seperti jangkrik ataupun belalang kepadanya. Anda juga bisa memberikan daging mamalia ataupun unggas. Bunuhlah mamalia atau unggas yang akan anda berikan terlebih dahulu dan sajikanlah dagingnya dalam potongan kecil-kecil.
Berbeda halnya dengan burung hantu celepuk dewasa , ia memiliki naluri berburu sehingga sebaiknya berikan mangsanya dalam keadaan hidup dan segar. Burung hantu celepuk yang sudah dewasa ini sebaiknya diberikan tikus putih berukuran kecil. Didalamnya terkandung kandungan gizi yang cukup baik untuk kesehatannya.
Ketika anda akan memberikan jangkrik kepada burung peliharaan anda, potonglah kaki kaki belakangnya terlebih dahulu. Bagian kaki belakang pada jangkrik dapat melukai organ pencernaan burung hantu celepuk setelah masuk ke dalam tubuh.
Selain kondisi makanan burung hantu celepuk, wadah untuk tempat makanan dan minuman pun perlu diperhatikan kebersihannya. Jangan sampai membiarkan tempat makan dan minumnya kotor karena akan mengundang banyak mikroba. Adanya mikroba patogen yang termakan tentunya bisa menimbulkan penyakit untuk burung hantu celepuk peliharaan anda.
Habitat Burung Hantu Celepuk
Foto: Celepuk Reban (ebird.com)
Habitat burung hantu celepuk mencakup beberapa tempat, yaitu:
Burung hantu ini memiliki peran penting dalam rantai makanan sebagai predator, berada di tingkat tropik III atau organisme karnivora konsumen sekunder.
Meskipun mereka memiliki peran ini dalam ekosistem, kerusakan habitat dapat mengancam kelangsungan hidup mereka dan juga dapat berdampak negatif pada keanekaragaman jenis burung lainnya.
Oleh karena itu, menjaga dan melindungi habitat burung hantu celepuk sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan melestarikan keberagaman hayati.
Sehingga generasi mendatang juga dapat menikmati keberadaan mereka.
Baca Juga: Mengenal Jenis dan Habitat Ular Sanca di Indonesia
Makanan Burung Hantu Celepuk di Alam Liar
Sebagai burung liar yang aktif di malam hari, burung hantu celepuk memiliki makanan yang sangat beragam. Umumnya, makanan yang sering disantap oleh burung hantu celepuk di alam liar adalah serangga dan mamalia kecil. Walau begitu, terkadang burung hantu celepuk juga memakan ikan, burung kecil dan siput.
Karena makanannya yang sangat beragam, anda pun bisa memberikan makanan yang bervariasi untuk burung hantu celepuk peliharaan anda. Namun, pemberiannya juga tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Sebagai burung yang banyak dipelihara oleh masyarakat, cara merawatnya pun harus disesuaikan dengan kehidupannya di alam liar.
Memelihara burung liar tentu tidak lepas dari manning atau penjinakan, begitu pula dengan burung hantu celepuk. Agar lebih mudah untuk menjinakkan burung yang aktif di malam hari ini, sebaiknya anda memeliharanya sejak kecil. Dengan demikian, burung hantu peliharaan anda sudah mengenal anda sejak masih kecil dan lebih mudah untuk dijinakkan.
Tidak Diletakkan di Sangkar Terus Menerus
Menempatkan burung hantu celepuk di dalam sangkar sepanjang waktu hanya akan membuat burung tersebut stres. Hal tersebut dikarenakan burung hantu tidak sama seperti burung kicau yang biasa ditempatkan di dalam sangkar saja.
Jika ingin menjinakkan burung hantu celepuk, miliki perch atau tempat untuk bertengger yang terbuat dari ranting kayu. Tempat tersebut akan membuat burung hantu berasa seperti sedang bertengger di pohon seperti ketika berada habitat asalnya.
Pada saat meletakkan burung hantu di tempat bertengger, jangan lupa untuk merantai kakinya agar burung ini tidak lepas dan terbang. Alat yang dipakai untuk mengikat nantinya akan dikaitkan pada tempatnya bertengger.
Status Populasinya yang Rentan Punah
Hingga kini populasi Burung Celepuk Jawa kian menurun, hal ini diakibatkan karena beberapa faktor seperti deforestasi atau alih fungsi hutan menjadi pemukiman yang membuat Burung Hantu kecil ini kehilangan habitatnya. Populasi Burung Celepuk Jawa juga diketahui berjumlah sekitar kurang dari 10.000 ekor saja.
Dan IUCN menetapkan status konservasi populasi Burung Celepuk Jawa termasuk kedalam status rentan. Oleh karena itu sebagai langkah perlindungan populasi Celepuk Jawa ini , Pemerintah Indonesia menetapkan dalam Peraturan Menteri LHK No. 92 Tahun 2018 bahwa Celepuk Jawa (Otus angelinae) sebagai salah satu dari Burung Hantu yang dilindungi di Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
Kapan Waktu yang Tepat Untuk Memberi Makan?
Pemberian makanan untuk burung hantu celepuk bisa dilakukan dua kali sehari pada waktu pagi dan malam hari atau sore dan malam hari. Untuk pagi harinya, anda bisa berikan pada jam 8 pagi atau setelah berjemur. Penjemuran burung hantu celepuk juga lebih baik dilakukan selama 30 menit saja. Untuk sore harinya bisa anda berikan pada pukul 5 atau 6 sore.
Jika anda memberinya makan pada sore dan malam hari, maka pastikan jarak pemberian makan keduanya tidak terlalu dekat. Hal ini bertujuan supaya proses pencernaannya dalam berjalan dengan baik dan makanan tersebut dapat dicerna dengan baik.
Apabila anda memberikan makanan burung hantu celepuk berupa burung puyuh atau emprit, bisa memberikan 1 sampai 2 ekor burung dalam sekali makan. Selama proses pemberian makanan, sebaiknya anda juga melakukan pengecekan terhadap perut si burung apakah sudah penuh atau belum. Jika sudah penuh, anda bisa hentikan pemberian makanan.
Pemberian makanan yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas pada burung hantu celepuk dan hal tersebut. Tentunya jika hal tersebut terjadi, akan berpengaruh buruk untuk kesehatannya. Burung hantu yang mengalami obesitas akan membuatnya malas untuk beraktivitas. Hal lain yang perlu anda perhatikan saat memberikan makanan adalah menghindari aktivitas lain sebelum makanan benar-benar tertelan.
Makanan yang belum tertelan dengan sempurna akan membuat burung hantu celepuk peliharaan anda tersedak. Selain itu, jika burung hantu peliharaan anda memuntahkan sesuatu dari mulutnya, anda tidak perlu khawatir. Memuntahkan makanan merupakan suatu hal wajar yang terjadi. Biasanya, yang dimuntahkan oleh burung hantu tersebt merupakan sisa makanan yang tidak bisa dicerna.
Setelah memberikan makanan burung hantu celepuk, jangan lupa untuk memberinya minuman dengan air putih yang segar. Minuman akan membantu proses pencernaan dan menjaga tubuh burung hantu celepuk agar tidak mudah dehidrasi. Kebersihan sangkarnya juga menjadi perhatian khusus saat memelihara burung hantu celepuk.
Sebab, burung ini tidak memiliki gigi, sehingga makanan yang anda berikan akan dicabik-cabik dengan paruhnya terlebih dahulu. Sisa makanan yang tidak dapat dicernanya (misalnya tulang) juga akan dimuntahkannya. Tentunya hal itu akan menyebabkan kandang sangkar burung peliharaan anda menjadi kotor seusai ia makan.
Itulah sedikit ulasan mengenai makanan burung hantu celepuk dan cara pemberiannya. Semoga sedikit tulisan dari saya ini bisa menambah wawasan anda dalam pemeliharaan burung hantu anda.
Belanja di App banyak untungnya:
Belanja di App banyak untungnya:
Belanja di App banyak untungnya:
Burung Hantu Celepuk Gunung memiliki nama latin Otus spilocephalus. Dikenal juga dengan nama Mountain Scops Owl. Merupakan spesies burung hantu berukuran kecil yang hidup di daerah hutan pegunungan.
Panjang tubuh celepuk gunung dewasa hanya sekitar 19 cm dengan sayap yang pendek dan tumpul serta bulu kecil yang menjulang mirip daun telinga. Rentang sayapnya sekitar 129 hingga 152 mm, panjang ekornya sekitar 65 hingga 89 mm, dan berat badan sekitar 53 hingga 112 gram.
Celepuk Gunung merupakan jenis burung nokturnal seperti kebanyakan spesies burung hantu lainnya. Mereka mulai aktif ketika senja tiba. Mereka sering berkeliaran di bagian jurang dalam dan mencari makan di wilayah terpadat di rerimbunan hutan.
Makanan utama celepuk gunung adalah serangga, seperti kumbang, ngengat serta serangga lainnya. Mereka menangkap mangsa selagi terbang di udara, atau memburu mangsa di permukaan tanah atau di kanopi hutan.
Musim kawin celepuk gunung berbeda-beda tergantung daerah penyebaran dan rasnya. Celepuk gunung ras utara kawin sekitar bulan Maret atau April hingga Juni. Celepuk gunung bersarang di dalam lubang pohon yang sudah mati, biasanya berukuran besar dan lubangnya terbentuk secara alami. Namun terkadang mereka juga menghuni bekas sarang burung pelatuk. Sarang celepuk gunung biasanya berada 1,5 hingga 7,5 m di atas permukaan tanah.
Celepuk gunung biasanya bertelur sebanyak 2 hingga 5 butir yang diletakkan langsung di permukaan rongga sarang tanpa merenovasinya terlebih dahulu. Si betina akan mengerami telur mereka sendirian, sementara si jantan akan memberikan suplai makanan bagi si betina.
Habitat celepuk gunung adalah di hutan lembab. Di Utara, burung hantu ini senang berada di iklim hutan cemara, pinus dan pohon chestnut. Sementara di Selatan mereka mendiami hutan hujan tropis. Mereka mendiami bagian paling bawah dari hutan yang sangat lebat, terutama hutan primer atau pinggirannya. Mereka hidup di daerah dengan ketinggian 600 – 2.600 m di atas permukaan laut. Namun kebanyakan hidup di daerah dengan ketinggian 1.200 m.
Daerah penyebaran celepuk gunung adalah di Pakistan, Nepal, dan Himalaya, di bagian Utara. India hingga Sikkim dan Burma, di bagian Selatan. China, Taiwan, Asia Selatan hingga Asia Tenggara, Semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan, di bagian Tenggara.
Status konservasi celepuk gunung adalah “Resiko Rendah (LC)”. Sementara status perdagangan internasional celepuk gunung adalah “Appendix II”, dapat diperdagangkan dengan mengikuti peraturan tertentu.
Tren memelihara burung hantu memang semakin marak. Kini, burung hantu sudah bukan menjadi hewan yang tabu untuk dipelihara karena memang banyak orang yang memelihara burung eksotis ini. Jika Anda juga berminat memelihara burung hantu sebagai pemula, pilih saja burung hantu celepuk. Selain perawatannya mudah, harga burung hantu celepuk ini juga tergolong murah.
Walaupun perawatannya mudah, cara menjinakkan burung hantu celepuk sering dianggap sulit bagi sebagian orang. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan sebagai pemula jika ingin menjinakkan burung hantu celepuk:
Burung Hantu merupakan burung yang belakangan ini mulai banyak dipelihara oleh sebagian orang. Bentuk tubuhnya serta suaranya yang unik membuat burung yang satu ini populer untuk dipelihara bagi para pecinta hewan. Tapi tahukah kamu kalau ternyata terdapat Burung Hantu yang kini statusnya langka dan dilindungi pemerintah
Burung Hantu Celepuk Jawa merupakan spesies Burung Hantu predator dari famili Strigidae dan genus Otus. Burung Hantu satu ini merupakan salah satu burung endemik Indonesia yang mendiami hutan-hutan Pulau Jawa.
Selain itu masih banyak lho informasi unik lainnya mengenai burung hantu kecil yang mendiami Pulau Jawa ini, oleh karena itu berikut adalah 5 fakta unik mengenai Burung Celepuk Jawa yang telah Kawan GNFI rangkum untuk kamu.
Burung Hantu Celepuk Jawa (Otus angelinae) merupakan jenis Burung Hantu kecil dengan panjang tubuh hanya sekitar 16 sampai 18 cm saja. Berat tubuh burung ini juga hanya sekitar 75 sampai 91 gram. Sangat kecil dibandingkan ukuran tubuh Burung Hantu Serak Jawa atau Tyto alba yang berukuran mulai dari 34 cm.
Hewan yang satu ini didominasi warna coklat keabu-abuan di bagian atas tubuhnya dan putih lurus dari bagian anus hingga dadanya. Burung Hantu Celepuk Jawa juga dipenuhi corak bercak-bercak berwarna hitam, putih, dan coklat yang tersebar di bagian atas tubuhnya.
Untuk alisnya, Celepuk Jawa memiliki warna putih mencolok dengan iris berwarna emas dan paruh berwarna kuning dengan kaki berwarna kuning kusam.
Mengenal Burung Hantu Celepuk
Foto: Celepuk Reban (ebird.com)
Celepuk adalah kelompok burung hantu yang tergolong dalam keluarga Strigidae dan sebagian besar termasuk dalam genus Otus.
Di seluruh dunia, terdapat sekitar 45 spesies celepuk yang berbeda, dan beberapa di antaranya dapat ditemukan di Indonesia, seperti celepuk Jawa, celepuk Kalimantan, celepuk Sulawesi, dan celepuk Bali.
Ciri khas burung hantu celepuk meliputi tubuh yang dilapisi oleh bulu-bulu halus dan lembut, serta mata yang besar dan tajam.
Mata besar ini memungkinkan mereka untuk memiliki penglihatan yang sangat baik, terutama saat berburu mangsa di malam hari.
Selain itu, pendengaran yang tajam juga membantu celepuk dalam menangkap mangsa mereka.
Dengan kombinasi kemampuan penglihatan dan pendengaran yang luar biasa, celepuk adalah pemangsa yang sangat efisien dalam mencari makanan di lingkungan malam yang gelap.
Baca Juga: Kucing Persia: Ciri-Ciri, Fakta, Harga, dan Cara Merawatnya
Burung Endemik Pulau Jawa
Burung Hantu Celepuk Jawa tersebar di berbagai daerah Pulau Jawa sehingga hewan ini dikategorikan sebagai burung endemik Pulau Jawa. Habitatnya menempati daerah hutan pegunungan dengan ketinggian sekitar 1.500 sampai 2.500 mdpl.
Pada tahun 2001, BirdLife International menyebutkan bahwa Celepuk Jawa terdapat di tiga gunung di Jawa Barat yaitu Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan Gunung Salak. Spesies ini juga pernah terlihat di Pegunungan Slamet di Jawa Tengah dan di Pegunungan Ijen di Jawa Timur. Namun untuk jumlah populasi dan persebarannya tersebut masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, mengingat sifat celepuk jawa yang sangat tenang dan pendiam menyulitkan penemuan keberadaannya di alam bebas.